Di jaman orde baru kepemimpinan di Nias sangat menyakitkan dan membawa luka serta pertentangan sesama saudara di Nias oleh alasan agama. Bagaimana tidak menyakitkan Kabupaten Nias (dulu hanya satu kabupaten) yang lebih 90 % penduduknya penganut agama kristiani (protestan dan katolik) pernah dua orang bupatinya ditaroh yang beragama islam (M.Sani Zega ada 2 periode dan Lafau 1 periode) demikian juga kepala departemen agama ditaroh yang beragama islam sepanjang jaman orde baru. Sangat tidak masuk akal dan penuh nuansa politis namun masyarakat Nias tidak mau protes karena rezim orde baru dengan Partai GOLKARnya sangat kuat.
Namun dampaknya seperti tulisan dibawah ini, tetapi sejak jaman reformasi secara perlahan-lahan keadaan mulai enak dan boleh dikatakan sekarang kerukunan umat beragama di Nias sangat harmonis.
Ada dua alasan utama keadaan harmonis sekarang yaitu :
1. Umat kristiani sudah tidak dizolimi oleh politisasi rezim dan partai Golkar.
2. Umat islam sudah menyadari posisinya dan tidak ada yang mau “besar kepala” seperti pada jaman orde baru.
Mohon diberikan ulasan dan tanggapan agar apa yang terjadi dulu di Nias seperti cerita dibawah ini tidak terulangi lagi. Saohagolo
http://groups.google.co.id/group/soc.culture.indonesia/browse_thread/thread/87129b87b68bbb87
di Situbondo: Muslim menganiaya Nasrani
di TimTim: Katolik menganiaya Kristen dan Muslim
di Kupang: Nasrani Menganiaya Muslim
di NIAS:Kristen menganiaya Muslim Baca lebih lanjut →
Filed under: nias | Tagged: Add new tag, agama, bawa, bugis, email, google, Hinako. pulau asu, internet, islam, katolik, megalit, nias, nias barat, pariwisata, pastor, pemekaran, sby, sirombu, www, yaahowu, yahoo | 2 Comments »